Selasa, 27 Juni 2017

AGEN POKER ONLINE - Mengejutkan! Anak Ini Menghubungi Ayahnya Setelah Meninggal 11 Hari

AGEN POKER ONLINE


Gelisah yang dirasakan seorang ayah berusia 82 tahun isi setelah menerima telepon dari seorang pria yang sebelumnya ditemukan tewas di belakang sebuah toko Verizon di Fountain Valley, California.

Kerrigan (82) yang tinggal di daerah Wildomar, mengatakan bahwa dia dihubungi oleh kantor pemeriksa mayat dan diberi tahu bahwa mereka menemukan mayat anaknya yang bernama Frank M. Kerrigan.

Kerrigan kemudian bertanya apakah dia bisa memastikan bahwa mayat itu adalah putranya. Namun seorang petugas menjawab bahwa mereka telah melakukan identifikasi melalui sidik jari.
"Ketika seseorang mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal, dan mereka memiliki sidik jari, saya percaya mereka," kata Kerrigan.
Agen Poker Online - Pada tanggal 12 Mei, keluarga Kerrigan mengadakan pemakaman yang menghabiskan uang sebesar 20 ribu dolar AS atau sebesar Rp 260 juta. Sebelum pemakaman, Kerrigan yang berduka sempat melihat sosok di dalam peti mati itu dan menyentuh rambutnya. Agen Poker Online
"Saya tidak tahu seperti apa anak laki-laki saya yang akan meninggal," kata dia. Namun kemudian Kerrigan mendapat telepon dari Shinker pada hari Selasa (23/5). Ketika itu Kerrigan diberitahu bahwa anaknya sedang berdiri di depan teras Shinker.

Kerrigan menyampaikan informasi ini kepada polisi dan meminta penjelasan pihak berwenang mengenai kesalahan idenfikasi ini.

Doug Easton, pengacara yang disewa oleh Kerrigan, mengatakan bahwa petugas tampaknya tidak mencocokkan sidik jari mayat tersebut melalui database penegakan hukum.

Petugas malah mengidentifikasinya dengan menggunakan foto di dalam SIM yang sudah lama. Petugas lalu memutuskan bahwa mayat itu anggota keluarga Kerrigan sebelum identifikasi terkonfirmasi.

Hal itu, menurut Easton, dilakukan oleh koroner karena Frank M. Kerrigan adalah seorang tunawisma yang mengalami gangguan mental sehingga petugas tidak mengidentifikasinya dengan teliti.

Keluarga Kerrigan berencana menggugat ke pengadilan atas tuduhan kekelalaian mengidentifikasi mayat tersebut hanya karena anaknya seorang gelandangan. Juru bicara koroner Sheriff's Lt. Lane Lagaret mengungkapkan permintaan maaf dan penyesalan mendalam atas kesalahan yang mereka perbuat kepada keluarga Kerrigan. 

0 komentar:

Posting Komentar